Jakarta, Aksaranesia.com – Merokok dikenal sebagai kebiasaan yang sangat berbahaya bagi kesehatan, yang dapat memicu berbagai penyakit mematikan seperti stroke, penyakit jantung, dan kanker. Beberapa jenis kanker yang sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok antara lain kanker paru-paru, kanker mulut, kanker kandung kemih, kanker kerongkongan, dan kanker ginjal. Namun, tahukah Anda bahwa merokok juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks?
Kanker Serviks: Penyebab dan Penularan
Kanker serviks adalah kanker yang berkembang di dinding leher rahim, bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker ini merupakan jenis kanker keempat yang paling banyak menyerang wanita di seluruh dunia dan penyebab kematian tertinggi di negara-negara berkembang. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus Human Papillomavirus (HPV), yang menular melalui kontak kulit, termasuk hubungan seksual.
Gejala-gejala kanker serviks sering kali berkaitan dengan vagina, seperti pendarahan yang tidak normal, nyeri pada vagina, keputihan yang tidak normal, dan rasa sakit saat buang air kecil. Namun, gejala ini mungkin tidak langsung muncul, terutama pada tahap awal penyakit. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan atau skrining pap smear secara rutin.
Perilaku yang Meningkatkan Risiko Kanker Serviks
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa perilaku yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks antara lain:
- Hubungan Seksual Tidak Aman: Sering berganti pasangan atau berhubungan intim di usia terlalu muda meningkatkan risiko infeksi HPV.
- Pola Makan Tidak Sehat: Pola makan rendah buah dan sayur serta berat badan berlebih dapat memudahkan infeksi HPV.
- Kebersihan Diri yang Buruk: Kurangnya kebersihan organ intim meningkatkan kerentanan terhadap infeksi HPV.
- Merokok: Zat kimia dalam rokok bersifat karsinogenik, meningkatkan risiko kanker dan merusak sistem pembersihan tubuh.
Merokok dan Risiko Kanker Serviks
Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan yang tidak merokok. Hal ini disebabkan oleh:
- Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh: Zat kimia dalam rokok menghambat respon imun tubuh terhadap virus HPV.
- Kerusakan Gen Tubuh: Zat karsinogenik dalam rokok mengubah gen, menyebabkan sel-sel berkembang menjadi tidak normal dan menjadi sel kanker.
Mengurangi Risiko dengan Berhenti Merokok
Cara terbaik untuk mengurangi risiko kanker serviks adalah dengan berhenti merokok. Risiko terkena kanker serviks menurun seiring lamanya seseorang berhenti merokok. Bahkan, risiko seseorang yang telah berhenti merokok selama 20 tahun lebih bisa sama dengan yang tidak pernah merokok.
Pengobatan Kanker Serviks
- Vaksinasi HPV: Disarankan untuk perempuan usia 9-26 tahun, terutama sebelum memulai hubungan seksual.
- Kemoterapi: Menggunakan obat kimia untuk membunuh sel kanker.
- Terapi yang Ditargetkan: Menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel sehat.
- Imunoterapi: Menstimulasi kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
- Operasi: Mengangkat jaringan rahim yang terkena kanker.
- Radiasi: Menggunakan sinar untuk membunuh sel kanker, biasanya pada tahap lanjut.
Setelah memahami bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker serviks, segera hentikan kebiasaan ini jika Anda masih merokok. Berhenti merokok tidak hanya mengurangi risiko kematian dini, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.