SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edit Content
aksaranesia

Tulisan Untuk Indonesia

Temukan Kami di Sosial Media

©2023. Aksaranesia Group Indonesia. All Rights Reserved.

BPOM Ingatkan Bahaya Meracik Skincare Sendiri, Risiko Kontaminasi hingga Iritasi Kulit

BPOM Ingatkan Bahaya Meracik Skincare Sendiri, Risiko Kontaminasi hingga Iritasi Kulit. (Aksaranesia)

Bagikan

Jakarta, Aksaranesia.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar webinar bertajuk “Bahaya Tersembunyi Dibalik Meracik Sendiri” pada Rabu (18/9/2024) di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya meracik produk perawatan kulit sendiri (Do it yourself skincare), sebuah tren yang marak di media sosial. Webinar dibuka oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Nurvika Widyaningrum.

Nurvika menyebutkan bahwa meracik skincare sendiri tanpa pengetahuan yang memadai dapat menyebabkan empat bahaya besar.

Pertama, risiko kontaminasi mikroba seperti bakteri dan jamur. Kedua, potensi terjadinya reaksi alergi atau iritasi kulit. Ketiga, ketidakcocokan bahan aktif dalam campuran dapat memperparah kondisi kulit. Keempat, kosmetik yang diracik sendiri tidak melalui uji laboratorium yang penting untuk keamanan dan efektivitasnya.

“Jangan mudah terpengaruh tren di media sosial. Kosmetik harus digunakan sesuai komposisi dan aturan pemakaian yang tepat, bukan diracik tanpa keahlian,” pesan Nurvika.

Dalam webinar tersebut, dokter spesialis kulit, Fitria Agustina, turut memberikan pandangannya. Ia memperingatkan bahwa mencampurkan berbagai produk skincare yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah serius, mulai dari iritasi, kulit merah, hingga hiperpigmentasi. “Efek samping bisa sangat berbahaya, dari kulit kering hingga bercak-bercak hitam,” jelasnya.

Maya Gustina Andarini, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama BPOM, juga menekankan bahwa kosmetik racikan sendiri seringkali tidak higienis dan belum tentu aman. “Kalau diracik sembarangan tanpa alat yang bersih dan lokasi yang aman, itu bisa berisiko besar bagi kulit,” tambah Maya.

Maya juga mengingatkan bahwa skincare racikan yang diperjualbelikan tanpa izin edar dari BPOM melanggar aturan. “Kalau hanya untuk pribadi itu risiko Anda sendiri, tetapi kalau dijual, itu sudah melanggar peraturan,” tegasnya.

BPOM berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan produk kosmetik yang aman dan bersertifikat.

TERBARU

BPOM Ingatkan Bahaya Meracik Skincare Sendiri, Risiko Kontaminasi hingga Iritasi Kulit

BPOM Ingatkan Bahaya Meracik Skincare Sendiri, Risiko Kontaminasi hingga Iritasi Kulit. (Aksaranesia)

Bagikan

Jakarta, Aksaranesia.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar webinar bertajuk “Bahaya Tersembunyi Dibalik Meracik Sendiri” pada Rabu (18/9/2024) di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya meracik produk perawatan kulit sendiri (Do it yourself skincare), sebuah tren yang marak di media sosial. Webinar dibuka oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Nurvika Widyaningrum.

Nurvika menyebutkan bahwa meracik skincare sendiri tanpa pengetahuan yang memadai dapat menyebabkan empat bahaya besar.

Pertama, risiko kontaminasi mikroba seperti bakteri dan jamur. Kedua, potensi terjadinya reaksi alergi atau iritasi kulit. Ketiga, ketidakcocokan bahan aktif dalam campuran dapat memperparah kondisi kulit. Keempat, kosmetik yang diracik sendiri tidak melalui uji laboratorium yang penting untuk keamanan dan efektivitasnya.

“Jangan mudah terpengaruh tren di media sosial. Kosmetik harus digunakan sesuai komposisi dan aturan pemakaian yang tepat, bukan diracik tanpa keahlian,” pesan Nurvika.

Dalam webinar tersebut, dokter spesialis kulit, Fitria Agustina, turut memberikan pandangannya. Ia memperingatkan bahwa mencampurkan berbagai produk skincare yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah serius, mulai dari iritasi, kulit merah, hingga hiperpigmentasi. “Efek samping bisa sangat berbahaya, dari kulit kering hingga bercak-bercak hitam,” jelasnya.

Maya Gustina Andarini, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama BPOM, juga menekankan bahwa kosmetik racikan sendiri seringkali tidak higienis dan belum tentu aman. “Kalau diracik sembarangan tanpa alat yang bersih dan lokasi yang aman, itu bisa berisiko besar bagi kulit,” tambah Maya.

Maya juga mengingatkan bahwa skincare racikan yang diperjualbelikan tanpa izin edar dari BPOM melanggar aturan. “Kalau hanya untuk pribadi itu risiko Anda sendiri, tetapi kalau dijual, itu sudah melanggar peraturan,” tegasnya.

BPOM berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan produk kosmetik yang aman dan bersertifikat.

(Aksara)

TOPIK TERKAIT

KONTEN IKLAN

REKOMENDASI

EDITOR PICK's

KONTEN IKLAN

Scroll to Top