SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edit Content
aksaranesia

Tulisan Untuk Indonesia

Temukan Kami di Sosial Media

©2023. Aksaranesia Group Indonesia. All Rights Reserved.

Ambliopia, Penyebab Kebutaan pada Anak yang Harus Diatasi Sejak Dini

Ambliopia, Penyebab Kebutaan pada Anak yang Harus Diatasi Sejak Dini. (Illustrasi Ambliopia)

Bagikan

Jakarta, Aksaranesia.com – Ambliopia, atau yang lebih dikenal sebagai mata malas, adalah gangguan penglihatan yang menjadi salah satu penyebab hilangnya penglihatan permanen jika tidak ditangani sejak dini. Kondisi ini disebabkan oleh otak yang tidak menerima rangsangan visual secara normal dari salah satu mata, sehingga mata tersebut menjadi malas berkembang.

Dokter Spesialis Mata RS Mata Cicendo, Dr. dr. Feti Karfiati Memed, SpM(K), MKes, menjelaskan bahwa ambliopia umumnya terjadi pada anak-anak dan perlu diterapi sebelum usia 5 hingga 8 tahun. “Jika tidak diobati pada masa anak-anak, ambliopia dapat menyebabkan kebutaan permanen di masa dewasa,” ujarnya dalam konferensi pers memperingati Hari Penglihatan Sedunia, Senin (7/10).

Ambliopia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan refraksi yang tidak terkoreksi, strabismus (mata juling), atau gangguan mata seperti katarak. Skrining penglihatan yang tepat waktu sangat penting untuk mendeteksi ambliopia sejak dini, terutama bagi anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah mata atau kelahiran prematur.

Dokter Feti menekankan pentingnya skrining dini, yang sebaiknya dilakukan pada usia bayi sekitar 35 bulan atau 3 tahun, dan dilanjutkan pada usia 5 tahun. Pemeriksaan ketajaman penglihatan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan penglihatan yang lebih parah di kemudian hari.

Sementara itu, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, menambahkan bahwa pembiayaan terkait pengobatan ambliopia bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan jika pasien terdaftar sebagai peserta.

Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata anak-anak mereka dan melakukan deteksi dini jika ada gejala penglihatan terganggu, seperti kesulitan membaca dari jarak dekat.

TERBARU

Ambliopia, Penyebab Kebutaan pada Anak yang Harus Diatasi Sejak Dini

Ambliopia, Penyebab Kebutaan pada Anak yang Harus Diatasi Sejak Dini. (Illustrasi Ambliopia)

Bagikan

Jakarta, Aksaranesia.com – Ambliopia, atau yang lebih dikenal sebagai mata malas, adalah gangguan penglihatan yang menjadi salah satu penyebab hilangnya penglihatan permanen jika tidak ditangani sejak dini. Kondisi ini disebabkan oleh otak yang tidak menerima rangsangan visual secara normal dari salah satu mata, sehingga mata tersebut menjadi malas berkembang.

Dokter Spesialis Mata RS Mata Cicendo, Dr. dr. Feti Karfiati Memed, SpM(K), MKes, menjelaskan bahwa ambliopia umumnya terjadi pada anak-anak dan perlu diterapi sebelum usia 5 hingga 8 tahun. “Jika tidak diobati pada masa anak-anak, ambliopia dapat menyebabkan kebutaan permanen di masa dewasa,” ujarnya dalam konferensi pers memperingati Hari Penglihatan Sedunia, Senin (7/10).

Ambliopia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelainan refraksi yang tidak terkoreksi, strabismus (mata juling), atau gangguan mata seperti katarak. Skrining penglihatan yang tepat waktu sangat penting untuk mendeteksi ambliopia sejak dini, terutama bagi anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah mata atau kelahiran prematur.

Dokter Feti menekankan pentingnya skrining dini, yang sebaiknya dilakukan pada usia bayi sekitar 35 bulan atau 3 tahun, dan dilanjutkan pada usia 5 tahun. Pemeriksaan ketajaman penglihatan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan penglihatan yang lebih parah di kemudian hari.

Sementara itu, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, menambahkan bahwa pembiayaan terkait pengobatan ambliopia bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan jika pasien terdaftar sebagai peserta.

Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata anak-anak mereka dan melakukan deteksi dini jika ada gejala penglihatan terganggu, seperti kesulitan membaca dari jarak dekat.

(Aksara)

KONTEN IKLAN

REKOMENDASI

EDITOR PICK's

KONTEN IKLAN

Scroll to Top